Perlunya Perlindungan Ketika Hidup di Dunia yang Penuh Resiko

Andai kutahu, Kapan tiba ajalku, Ku akan memohon,

Tuhan tolong panjangkan umurku…….(Ungu Band)

Lirik lagu yang sangat bagus sekali dari Ungu Band, patut untuk kita jadikan bahan perenungan. Tidak seorang pun dari kita tahu kapan habis masa kita di dunia yang fana ini. Bisa tahun depan, bulan depan, bulan ini, minggu ini atau bahkan beberapa menit lagi. Bisa karena apa saja, bisa sakit, jatuh, kecelakaan dll.

Seorang teman mengatakan “Begitu kita menginjakkan kaki ke pesawat, kita harus siap untuk mati”. Tidak, tidak harus pesawat. Beberapa waktu lalu, KM. Senopati Nusantara tenggelam. Beberapa hari lalu, Kereta Api Bengawan, anjok di Banyumas. Semuanya menjadi sebab kematian. Dan baru saja kita melihat berita kecelakaan lalulintas saat mudik yang menyebabkan korban tewas atau luka-luka.

Lalu apa kita harus menghindar dari kendaraan-kendaraan itu atau saat lebaran kita tidak mudik?

Kematian itu rahasia Tuhan. Banyak jalan menuju kematian. Yang sedang diam di rumah pun bisa mati. Kita tak bisa menghindar dari kematian. Semua yang hidup pasti akan mati.

resiko kehidupan

Bersyukurlah kita karena kita tak pernah tahu kapan ajal akan tiba, dan dengan cara apa ajal akan menjemput kita. Seandainya setiap manusia sudah tahu kapan ajal akan tiba, atau akan seperti apa jalan hidupnya sampai ajal tiba, hidup akan membosankan dan monoton. Dan hanya akan dua tipe manusia di bumi ini: manusia tertawa dan manusia menangis. Yang jalan hidupnya indah akan tertawa sepanjang hidupnya, sedangkan yang pahit akan terus-terusan menangis dan meratap.

Namun karena justru ia adalah rahasia kepunyaan Sang Pemilik Hidup, kehidupan menjadi lebih penuh warna, memberi dinamika. Yang baru saja tertawa, tiba-tiba dipaksa atau terpaksa menangis. Dan sebaliknya. Karena manusia tidak pernah tahu rahasia yang satu ini, setiap orang dapat merencanakan hidupnya, bermimpi tentang kehidupan yang lebih baik, dan bercita-cita menjalani hidup sesuai pilihannya. Dan karena apa yang akan terjadi dalam perjalanan waktu ke depan –bahkan untuk sedetik berikutnya—bersifat tidak pasti, manusia sesungguhnya memerlukan suatu cara untuk mengurangi risiko atas ketidakpastian itu. Misalnya ketika gambaran-gambaran hidup yang mereka susun menyimpang dari yang dibayangkan, dunia yang ingin mereka jalani berbeda antara harapan dan kenyataan, atau ketika Tuhan meminta kita “selesai”.

Namun, meski sebagian besar orang tahu bahwa ia harus mengurangi risiko itu, belum banyak orang yang bersedia berpikir ke arah sana. Atau kalaupun bersedia, belum tahu bagaimana caranya dan dengan apa. Di situlah peran utama asuransi. Masih sedikit orang yang “melek” terhadap asuransi, bahkan di kalangan yang sebenarnya memiliki kemampuan ekonomi untuk ikut dalam program perlindungan risiko tersebut. Bagi sebagian orang, asuransi dipandang kurang memberi manfaat karena biaya yang harus mereka keluarkan bisa mereka kelola sendiri dan berpotensi mendapatkan keuntungan lebih besar.

Sebagian lagi malah menganggap asuransi itu seperti judi. Padahal, perbedaannya sangat terang benderang. Dalam judi, orang dihadapkan pada satu dari dua kemungkinan, menang atau kalah. Untung atau rugi. Orang yang berjudi adalah orang yang mencari risiko dan mengambil risiko itu untuk dirinya. Sementara orang yang berasuransi adalah orang yang menghindari risiko. Filosofi asuransi, berbeda dari judi. Filosofi asuransi adalah memberikan dukungan (finansial) tatkala seseorang atau lembaga mengalami kehilangan (barang, jasa, kesempatan, hingga nyawa) atau kerugian. Kalau judi bersifat menciptakan risiko dengan mencari keuntungan (dengan risiko yang sama besar akan mendapatkan kerugian), maka asuransi tidak bersifat mencari keuntungan (finansial) tetapi mengurangi dan menghindari risiko.

Mengapa risiko itu harus dihindari? Karena seperti bait lagu tadi, tahu kapan ajal tiba, atau kapan malang akan datang, hanyalah andai-andai…

Mari berasuransi , karena Asuransi adalah Mitra Anda Menuju Sejahtera

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top